Pada dasarnya maksud dan tujuan kemitraan yaitu untuk membantu para pelaku kemitraan dan pihak-pihak tertentu dalam mengadakan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan (win-win solution3) dan bertanggung jawab. Ciri dari kemitraan usaha terhadap hubungan timbal balik bukan sebagai buruh-majikan atau atasan-bawahan sebagai adanya pembagian risiko dan keuntungan yang proporsional, di sinilah kekuatan dan karakter kemitraan usaha.
Menurut Hafsah
(1999), tujuan ideal kemitraan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan
secara lebih konkret yaitu (1) meningkatkan pendapatan usaha kecil dan
masyarakat, (2) meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan, (3)
meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil, (4)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan, wilayah dan nasional, (5)
memperluas kesempatan kerja dan (6) meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
Pemberdayaan Usaha Kecil dilakukan melalui :
- Penumbuhan iklim usaha yang mendukung bagi pengembanganUsaha Kecil;
- Pembinaan dan pengembangan Usaha Kecil serta kemitraan usaha.
Adapun secara lebih rinci tujuan kemitraan meliputi beberapa aspek, yang diantaranya yaitu :
a)Tujuan
dari Aspek Ekonomi
Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara
lebih kongkrit yaitu :
Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara
lebih kongkrit yaitu :
- Meningkatkan pendapataan usaha kecil dan masyarakat;
- Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan;
Mengenal tiga jenis
efisiensi diantaranya yaitu pertama, efisiensi teknis adalah cara
yang paling efektif dalam menggunakan suatu sumber yang langka (tenaga kerja,
bahan baku, mesin dan lain sebagainya) atau sejumlah sumber dalam suatu
pekerjaan tertentu. Kedua, efisiensi statis meliputi efisiensi
teknis yang mencerminkan alokasi sumber-sumber yang ada dalam rangkaian waktu
tertentu, dengan kata lain, efisiensi ekonomi diperoleh bila tak ada
kemungkinan realokasi sumber lain yang dapat meningkatkan output produk
lainnya. Ketiga, efisiensi dinamis, pada pihak lain
menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan sumber yang seharusnya
menyebabkan pertumbuhan ini. Jadi walaupun dua perekonomian mungkin telah
meningkatkan persediaan modal dan tenaga kerja mereka dengan persentase yang
sama, tapi tingkat pertumbuhan nasional dalam kedua kasus ini mungkin sangat
berlainan.
b)Tujuan dari Aspek
Sosial dan Budaya
Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan usaha kecil. Pengusaha
besar berperan sebagaai faktor percepatan pemberdayaan usaha kecil sesuai kemampuan
dan kompetensinya dalam mendukung mitra usahanya menuju kemandirian usaha, atau
dengan perkataan lain kemitraan usaha yang dilakukan oleh pengusaha besar yang telah
mapan dengan pengusaha kecil sekaligus sebagai tanggung jawab sosial pengusaha besar
untuk ikut memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan
mandiri. Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa pemberian
pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil, dengan pembinaan dan bimbingan
yang terus menerus diharapkan pengusaha kecil dapt tumbuh dan berkembang sebagai
komponen ekonomi yng tangguh dan mandiri.
Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan usaha kecil. Pengusaha
besar berperan sebagaai faktor percepatan pemberdayaan usaha kecil sesuai kemampuan
dan kompetensinya dalam mendukung mitra usahanya menuju kemandirian usaha, atau
dengan perkataan lain kemitraan usaha yang dilakukan oleh pengusaha besar yang telah
mapan dengan pengusaha kecil sekaligus sebagai tanggung jawab sosial pengusaha besar
untuk ikut memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan
mandiri. Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa pemberian
pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil, dengan pembinaan dan bimbingan
yang terus menerus diharapkan pengusaha kecil dapt tumbuh dan berkembang sebagai
komponen ekonomi yng tangguh dan mandiri.
c)Tujuan
dari Aspek Teknologi
Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala usaha yang kecil dari sisi modal,
penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi pasarnya. Demikian pula dengan status usahanya
yang bersifat pribadi atau kekeluargaan; tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat;
kemampuan mengadopsi teknologi, manajemen, dan adiministratif sangat sederhana; dan
struktur permodalannya sangat bergantung pada modal tetap. Sehubungan dengan
keterbatasan khususnya teknologi pada usaha kecil, maka pengusaha besar dalam
melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap pengusaha kecil meliputi juga
memberikan bimbingan teknologi. Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya adalah ilmu
yang berkenaan dengan teknik. Oleh karena itu bimbingan teknologi yang dimaksud adalah
berkenaan dengan teknik berproduksi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala usaha yang kecil dari sisi modal,
penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi pasarnya. Demikian pula dengan status usahanya
yang bersifat pribadi atau kekeluargaan; tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat;
kemampuan mengadopsi teknologi, manajemen, dan adiministratif sangat sederhana; dan
struktur permodalannya sangat bergantung pada modal tetap. Sehubungan dengan
keterbatasan khususnya teknologi pada usaha kecil, maka pengusaha besar dalam
melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap pengusaha kecil meliputi juga
memberikan bimbingan teknologi. Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya adalah ilmu
yang berkenaan dengan teknik. Oleh karena itu bimbingan teknologi yang dimaksud adalah
berkenaan dengan teknik berproduksi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
d)Tujuan dari Aspek
Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk
mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai
apabila satu individu bertindak sendiri. Sehingga ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat
perhatian yaitu : Pertama, peningkatan produktivitas individu yang melaksnakan kerja, dan
Kedua, peningkatan produktivitas organisasi di dalam kerja yang dilaksanakan. Pengusaha
kecil yang umumnya tingkat manajemen usaha rendah, dengan kemitraan usaha diharapkan
ada pembenahan manajemen, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemantapan
organisasi.
Manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk
mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai
apabila satu individu bertindak sendiri. Sehingga ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat
perhatian yaitu : Pertama, peningkatan produktivitas individu yang melaksnakan kerja, dan
Kedua, peningkatan produktivitas organisasi di dalam kerja yang dilaksanakan. Pengusaha
kecil yang umumnya tingkat manajemen usaha rendah, dengan kemitraan usaha diharapkan
ada pembenahan manajemen, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemantapan
organisasi.
Sasaran
kemitraan agribisnis adalah terlaksananya kemitraan usaha dengan baik dan benar
bagi pelaku-pelaku agribisnis terkait di lapangan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Manfaat yang dapat dicapai dari usaha
kemitraan (Hafsah, 1999) antara lain:
a)
Produktivitas
Bagi perusahaan
yang lebih besar, dengan model kemitraan, perusahaan besar dapat
mengoperasionalkan kapasitas pabriknya secara full capacity tanpa perlu memiliki
lahan dan pekerja lapangan sendiri, karena biaya untuk keperluan tersebut ditanggung
oleh petani. Peningkatan produktivitas bagi petani biasanya dicapai secara
simultan yaitu dengan cara menambah unsur input baik kualitas maupun
kuantitasnya dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah dan
kualitas yang berlipat. Melalui model kemitraan petani dapat memperoleh
tambahan input, kredit dan penyuluhan yang disediakan oleh perusahaan inti.
b) Efisiensi
Erat kaitannya
dengan sistem kemitraan, perusahaan dapat mencapai efisiensi dengan menghemat
tenaga dalam mencapai target tertentu dengan menggunakan tenaga kerja yang
dimiliki oleh petani. Sebaliknya bagi petani yang umumnya relatif lemah dalam
hal kemampuan teknologi dan sarana produksi, dengan bermitra akan dapat menghemat
waktu produksi melalui teknologi dan sarana produksi yang disediakan oleh
perusahaan.
c) Jaminan
kualitas, kuantitas dan kontinuitas
Kualitas,
kuantitas dan kontinuitas sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan produktivitas
di pihak petani yang menentukan terjaminnya pasokan pasar dan pada gilirannya
menjamin keuntungan perusahaan. Ketiganya juga merupakan pendorong kemitraan,
apabila berhasil dapat melanggengkan kelangsungan kemitraan ke arah
penyempurnaan.
d) Risiko
Suatu hubungan
kemitraan idealnya dilakukan untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh
kedua belah pihak. Kontrak akan mengurangi risiko yang dihadapi oleh pihak inti
jika mengandakan pengadaan bahan baku sepenuhnya dari pasar terbuka. Perusahaan
inti juga akan memperoleh keuntungan lain karena mereka tidak harus menanamkan
investasi atas tanah dan mengelola pertanian yang sangat luas. Menurut Rustiani
et al. (1997), risiko yang dialihkan perusahaan perusahaan inti ke petani
adalah (1) risiko kegagalan produksi, (2) risiko kegagalan memenuhi kapasitas
produksi, (3) risiko investasi atas tanah, (4) risiko akibat pengelolaan lahan
usaha luas, dan (5) risiko konflik perburuhan. Di sisi lain risiko yang
dialihkan petani ke perusahaan inti antara lain: (1) risiko kegagalan pemasaran
produk hasil pertanian, (2) risiko fluktuasi harga produk, dan (3) risiko
kesulitan memperoleh input/sumberdaya produksi yang penting.
e) Sosial
Kemitraan dapat
memberikan dampak sosial (social benefit) yang cukup tinggi. Ini berarti negara
terhindar dari kecemburuan sosial. Kemitraan dapat
pula menghasilkan
persaudaraan antar pelaku ekonomi yang berbeda status.
f) Ketahanan
ekonomi nasional
Usaha
kemitraan berarti suatu upaya pemberdayaan yang lemah (petani/usaha kecil).
Peningkatan pendapatan yang diikuti tingkat kesejahteraan dan sekaligus terciptanya
pemerataan yang lebih baik, otomatis akan mengurangi timbulnya kesenjangan
ekonomi antar pelaku yang terlibat dalam kemitraan yang mampu meningkatkan
ketahanan ekonomi secara nasional.
woi manfaatnya mana?
BalasHapus